Sekotak Nasi Quning: Goes to Bromo

Masih seputaran cerita tentang KKDN lanjutan dari postingan ini. Sebenernya perjalanan ke Bromo dilakukan sebelum ke Malang, dengan rute asli Sentul - Jakarta - Surabaya - Probolinggo - (Bromo) - Malang - (Batu) - Jakarta #yangpakekurungberartiwisataedukasi :D

Setelah heboh ngelakuin segala kegiatan KKDN, yang entah-apakah-akan-diposting-juga di sini #terimakasih banyak buat Tim KKDN#, kami dan Bu Kaprodi kece memutuskan untuk menikmati bentangan alam dan artifisial yang ada di sekitar daerah penelitian. Salah satunya adalah Gunungapi Bromo, yang masih aktif ngeluarin abu vulkanik dan gas belerang. Udah jauh-jauh ke Desa Ngadisari ya harus mampir ke Gunungapi Bromo dong :D

Pura Luhur Poten Gunung Bromo yang biasa digunain pas Upacara Kesada

Penampakan Pura Luhur Poten dari atas, gambar agak kurang fokus disebabkan oleh tukang foto lagi ngos-ngosan atur napas -_-

Penampakan Gunung Batok yang fenomenal di segala postcard, tempelan kulkas, dan gantungan kunci bertema Bromo-Tengger

Biasanya kalo di postcard ato di gambar-gambar, gunung ini tampak berwarna hijau, tapi karena waktu kami ke sana Gunung Bromo sedang giat-giatnya menunjukkan aktivitasnya, warna hijaunya ditutupin sama abu vulkanik ini.

Sebenarnya di sisi kiri penampakan kawah Gunungapi Bromo... tapi gak sanggup motret ngadep kawah karena ga tahan bau belerengnya

Penampakan Segara Wedi dari deket penginapan

Aslinya kece, keliatan track-track dari jeep yang woro-wiri nganterin wisatawan. Tapi karena efek backlight, kamera hp yang resolusinya agak-agak, dan skill tukang poto yang gak-mumpuni-sama-sekali, jadilah fotonya seperti itu :D